02015 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082000800122084001400130100002000144245007000164250001500234260003400249300005200283520142200335600002101757990001901778INLIS00000000000403920250701110250 a0010-0725000007ta250701 g 0 ind  a978-979-21-5675-1 a155 a155 KAS b0 aKasdin Sihotang1 aBerpikir Kritis Kecakapan Hidup Di Era Digital /cKasdin Sihotang aCetakan 10 aYogyakarta :bKanisius,c2025 a264 hlm :bBernardeta Swastika ;c17 cm x 24 cm aSelain perilaku yang baik, cara berpikir menjadi bagian dari penilaian terhadap kualitas seseorang. Dewasa ini, cara baru berpikir yang sangat dihltuhkan adalah berpikir kritis. Cara berpikir ini bahkan menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi situasi global yang sarat dengan kompleksitas dan perubahan yang begitu cepat di era digital ini. Dalam situasi demikian, seseorang yang mampu bertahan hidup adalah yang mampu memilah-milah mana yang baik atau tidak baik, di antara sekian kenyataan yang dihadapkan padanya. Sebaliknya, mereka yang tidak bersikap selektif akan hanyut di tengah perubahan dan menjadi objek di dalamnya. Dengan demikian, berpikir kritis merupakan kecakapan hidup yang membuat orang bisa mempertahankan eksistensinya secara langgeng di masa sekarang. Persoalannya adalah: Di mana letak esensi dari berpikir krtitis? Bagaimana mengembangkan pola pikir kritis di zaman sekarang? Hal-hal apa saja yang perlu diupayakan dalam menumbuhkembangkan berpikir kritis dalam diri kita? Standarstandar apa pula yang bisa kita gunakan untuk mengenali tingkat berpikir kritis kita? Bagaimana kiat menunjukkan pola pikir kritis dalam membaca dan menuliskan ide-ide kita agar mudah dipahami oleh orang lain? Penulis yang su?ah lebih dari dua puluh tahun mengajar di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta ini memberikan jawaban terhadap sejumlah pertanyaan tersebut secara gamblang dalam buku ini. 4aSelf Improvement a0113/0115/2025