Cite This        Tampung        Export Record
Judul Pukat : Serial Anak-anak Mamak / Tere Liye
Pengarang Tere Liye
EDISI Cet. 1
Penerbitan Jakarta : Penerbit Republika, 2010
Deskripsi Fisik 344 hlm :Mano Wolvie ;20,5 cm
ISBN 978-979-110-2735
Subjek Tere Liye
Abstrak “Mamak benci pada Pukat!” “Oi, kau keliru, Pukat. Dengarkan Bapak, tidak ada seorang pun Mamak di atas muka bumi ini yang membenci anaknya sendiri, daging-dagingnya sendiri. Bukankah kau pandai mengkait-kaitkan banyak hal? Kau juga pandai mengartikan banyak hal. Nah, artikan sendiri makna darah-daging itu.” Bapak benar. Aku mulai menyadarinya di antara demam panas dan gigil tubuh, betapa sabar dan lembut Mamak menyentuh dahiku, memastikan aku baik-baik saja. Mengurus kotoranku, muntahanku, tanpa meninggalkan kewajibannya yang lain sebagai seorang ibu. Itulah Mamakku. Entah sudah berapa juta butir nasi yang disiapkannya. Berapa ratus ribu gelas air minum yang di-jerangnya. Bertumpuk-tumpuk piring sayur dan lauk yang boleh jadi sudah setinggi bukit. Penuh kasih-sayang, tanpa pernah berharap imbalan selain doa agar kami menjadi anak yang baik. Bagaimana mungkin aku menuduh Mamak benci kepadaku, tidak sayang lagi?
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Novel
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000008161 813 TER p Dapat dipinjam Perpustakaan Pusat - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000003938
005 20250523100653
007 ta
008 250523################g##########f#ind##
020 # # $a 978-979-110-2735
035 # # $a 0010-0525000002
082 # # $a 813
084 # # $a 813 TER p
100 0 # $a Tere Liye
245 1 # $a Pukat : $b Serial Anak-anak Mamak /$c Tere Liye
250 # # $a Cet. 1
260 # # $a Jakarta :$b Penerbit Republika,$c 2010
300 # # $a 344 hlm : $b Mano Wolvie ; $c 20,5 cm
520 # # $a “Mamak benci pada Pukat!” “Oi, kau keliru, Pukat. Dengarkan Bapak, tidak ada seorang pun Mamak di atas muka bumi ini yang membenci anaknya sendiri, daging-dagingnya sendiri. Bukankah kau pandai mengkait-kaitkan banyak hal? Kau juga pandai mengartikan banyak hal. Nah, artikan sendiri makna darah-daging itu.” Bapak benar. Aku mulai menyadarinya di antara demam panas dan gigil tubuh, betapa sabar dan lembut Mamak menyentuh dahiku, memastikan aku baik-baik saja. Mengurus kotoranku, muntahanku, tanpa meninggalkan kewajibannya yang lain sebagai seorang ibu. Itulah Mamakku. Entah sudah berapa juta butir nasi yang disiapkannya. Berapa ratus ribu gelas air minum yang di-jerangnya. Bertumpuk-tumpuk piring sayur dan lauk yang boleh jadi sudah setinggi bukit. Penuh kasih-sayang, tanpa pernah berharap imbalan selain doa agar kami menjadi anak yang baik. Bagaimana mungkin aku menuduh Mamak benci kepadaku, tidak sayang lagi?
600 # 4 $a Tere Liye
990 # # $a 0061/0065/2025
Content Unduh katalog