Page 10 - 3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar - Reza Rifanto
P. 10
1&/("/5"3
”Mengapa belajar itu penting?? Mengapa belajar itu perlu??” Inilah
pertanyaan yang selalu ada di dalam pikiran saya ketika masih duduk di
bangku sekolah. Jujur saja pada waktu itu, kata-kata ”belajar” memberikan
pemaknaan yang kurang menyenangkan bagi diri saya. Ketika orang
tua saya meminta untuk belajar, berarti saya harus meninggalkan acara
kesayangan di televisi, tidak bisa bermain game, ataupun bermain dengan
teman-teman, dan tentunya hal tersebut membuat saya semakin tidak
menyukai kegiatan belajar.
Belajar sangat identik dengan mendengarkan guru yang berceramah,
menghafalkan berbagai macam teori, menjawab soal-soal yang diberikan,
pustaka-indo.blogspot.com
mendapatkan nilai yang bagus di sekolah, naik kelas, dan dipuji oleh guru
serta kedua orang tua.
Alhasil dengan pemahaman belajar seperti itu, akhirnya saya pada saat
itu seringkali mengambil jalan pintas dengan mengandalkan teman-teman
ketika sedang mengerjakan PR ataupun menghadapi ujian, dengan harapan
hanya mendapatkan nilai yang bagus.
Perasaan kurang menyukai belajar ini terbawa hingga saya menginjak
bangku kuliah. Di dalam kelas saya seringkali lebih memilih untuk
beraktivitas sendiri dibandingkan mendengarkan dosen saya. Buku-buku
yang saya miliki pun hanya berfungsi sebagai pelengkap dan tentu saja
tidak pernah saya baca, kecuali jika akan menghadapi ujian.
Titik balik pun terjadi dalam kehidupan saya. Ketika itu saya membaca
buku mengenai bagaimana cara memaksimalkan potensi otak kita untuk
belajar. Begitu tertariknya mengenai materi tersebut, saya mulai banyak
mencari buku-buku, jurnal-jurnal, mengikuti seminar, workshop, dan
berdiskusi dengan para ahli dalam hal tersebut.
Banyak buku-buku kuliah saya yang dahulunya tidak pernah saya
JW
3 menit.indd 4 3/11/2010 2:18:18 PM