Page 49 - 3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar - Reza Rifanto
P. 49
:BOH 1FSUBNB EBSJ ZBOH 6UBNB
demikian kepada anak kita ketika ia melakukan suatu kesalahan. Kita
berusaha agar anak kita tidak pernah melakukan suatu kesalahan apapun.
Kalau bisa 100% right!!
Sebut saja Andi (bukan nama sebenarnya), ia adalah anak laki-laki yang
masih kelas 2 SD. Pada saat itu saya sedang belajar matematika bersama
Andi, ketika ia berusaha menjawab soalnya, ia selalu bertanya, “Kak betul
tidak?” Begitu berulang kali sebelum memberikan jawaban. Lalu saya
bilang ke Andi, “Andi jangan takut salah, coba dikerjain dulu, nanti sama
kakak kita sama-sama lihat, OK!!” Namun tetap saja Andi kurang yakin
dengan jawabannya. Ketika saya mulai memeriksa setiap nomor, dia juga
selalu bertanya, “Salah ya Kak?” Hal tersebut membuat saya merasa ada
pustaka-indo.blogspot.com
hal yang mengganjal dalam diri Andi. Oleh karena itu saya mulai berbicara
dengan ibu Andi. Setelah beberapa saat berdiskusi dan menelusuri dengan
ibunya, saya mengetahui asal ketakutan Andi. Ketakutan Andi terbentuk
ketika ia kelas 1 SD, yaitu ketika ia salah menjawab soal ibunya secara
spontan langsung memberikan cubitan, kata-kata makian, bahkan ibu
tersebut pernah menendang Andi karena mudah lupa pada jawaban atas
pertanyaannya dan kurang bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Bisa kita bayangkan perasaan ketakuan Andi setiap kali mengalami
kekerasan ketika melakukan kesalahan? Seorang anak bukanlah orang
dewasa mini, ia tetaplah seorang anak yang masih perlu bimbingan dan
dukungan dari kita.
Setelah orang tua Andi mengalami perubahan mindset atau persepsi
(serta penerapan strategi-strategi belajar yang akan kita bahas nanti),
langsung terjadi perubahan besar dalam nilai akademik dan psikis Andi.
Contoh lagi, sebut saja Romi, ia anak kelas 3 SD, ibu Romi mengeluh
kepada saya, karena Romi selalu lamban kerjanya, kurang mandiri, dan
tidak punya inisiatif untuk melakukan tugasnya. Mendengar keluhan
3 menit.indd 37 3/11/2010 2:18:21 PM