Page 89 - 3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar - Reza Rifanto
P. 89

.FNVMBJ EFOHBO   .FOJU


                                benar-benar terfokus terhadap tokoh-tokoh film itu. Karena melihat

                                cerita yang sangat sedih, anak tersebut akhirnya menangis sesenggukkan
                                dan memaki-maki tokoh yang antagonis!! ”Ya ampun ada orang ya yang
                                sejahat itu!!” kata anak tersebut. Hmmm…. pertanyaan saya, mengapa
                                anak tersebut sampai ikut menangis? Kalau kita pikir-pikir bahwa
                                sebenarnya sinetron kan hanya sebuah peran dan bukan hal yang realita.
                                Tetapi mengapa kita merasa hal tersebut sebagai sesuatu yang nyata?
                                    Saya mendengar sebuah cerita dari teman saya mengenai seorang pria

                                yang sedang bekerja di Jakarta, karena begitu mencintai kekasihnya yang
                                berada di Surabaya maka dia niatkan pergi ke Surabaya seminggu sekali
                                naik pesawat. Dengan membawa beberapa perbekalan bunga, coklat, dan
                                                   pustaka-indo.blogspot.com
                                lain sebagainya. Tetapi apa yang terjadi, ternyata sang kekasih akhirnya
                                memilih pria lain dan menikahinya. Mendengar berita tersebut, betapa
                                hancurnya hati pria yang ditinggalkan itu. Akibat pengalaman itu, hingga
                                saat ini si pria tidak mau berhubungan serius dengan wanita yang lain.
                                    Kalau seandainya kita coba berpikir secara realistis, apabila ditinggalkan
                                oleh kekasih, maka kita bisa saja mencari pasangan yang lain bukan? Bahkan

                                ada pepatah yang mengatakan bahwa ”dunia tidak selebar daun kelor!”
                                Tetapi pada kenyataannya, tidak semua orang bisa berpikir demikian, tidak
                                sedikit orang berubah menjadi gila, melakukan aksi bunuh diri, mencari
                                pelarian ke psikotropika (drugs), dan lain sebagainya. Keterikatan emosi
                                dengan pasangan ini dapat membawa dampak besar dalam hidup kita.
                                    Nah setelah kita membaca ketiga cerita di atas, apakah persamaan
                                dari cerita-cerita tersebut?

                                    Ya, dari cerita di atas saya menggambarkan bahwa sebenarnya manusia
                                itu merupakan mahkluk yang cenderung berpikir emosional dibandingkan
                                dengan logika!!









                      3 menit.indd   77                                                     3/11/2010   2:18:26 PM
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94