Page 26 - 3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar - Reza Rifanto
P. 26
:BOH 1FSUBNB EBSJ ZBOH 6UBNB
banyak untuk bermain daripada belajar, selalu menunda untuk belajar
hingga film kesayangannya selesai, atau belajar hanya sebentar tapi banyak
waktu dipakai untuk santai-santai. Ketika anak mendapat nilai yang kurang
memuaskan kita langsung menyatakan, ”Kamu sih kalau belajar malas!”
Jadi otomatis kita berpendapat bahwa anak yang mendapat nilai kurang
memuaskan adalah anak yang malas. Tetapi apakah benar demikan?
Seorang guru bertanya kepada saya, ”Mas bagaimana caranya
menangani anak yang bandel di dalam kelas seperti sering sekali berjalan-
jalan di kelas atau ganggu temannya yang lain, sudah pernah saya ajak bicara
tapi ya itu... anaknya tidak pernah mau berubah.”. Mendengar pernyataan
guru tersebut, maka timbullah pertanyaan dalam diri saya: benarkah anak
itu sejak dilahirkan sudah menjadi bandel? Atau apakah ada penyebab
utamanya sehingga ia bertindak seperti itu?
Seperti kasus yang pernah saya temui di sebuah sekolah: Seorang
anak kelas 2 SMP dibawa oleh gurunya untuk diinterograsi di ruang BK
(Bimbingan Konseling) karena anak tersebut diketahui telah melakukan
tindakan pencurian uang kas kelasnya. Pada saat anak tersebut diinterograsi
di dalam ruangan oleh seorang guru, guru-guru yang berada di luar ruangan
tersebut mulai mengeluarkan pendapat-pendapatnya dan bercerita kepada
saya mengenai kebiasaan anak tersebut. ”Anak itu sudah dari kelas 1 pernah
mencuri Mas, dulu sudah pernah diberitahu berulang kali tapi ya seperti
itu anaknya,” ujar seorang guru.
Dari pendapat guru-guru yang saya dengar, tidak ada pernyataan yang
menunjukkan nilai positif, harapan atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki
dan kita hanya berfokus pada kekurangan dalam diri anak tersebut.
Seringkali ketika kita menghadapi suatu peristiwa yang tidak sesuai
dengan harapan, atau bertemu dengan anak yang ”bermasalah” menurut
kita, seperti anak ini malas, nakal, suka membangkang, dan lain sebagainya,
3 menit.indd 14 3/11/2010 2:18:18 PM