Page 47 - untitled137.tif
P. 47
40
Mereka bepergian naik delman. Waktu Duhur mereka
tiba di pesantren. Kiayi menerima mereka dengan segala
keramahannya, seperti biasa. Di pesantren, Bapak Elom
menginap semalam. Besoknya, Subuh, ia baru pulang.
Di pesantren, si Kurnia tinggal tidak di pondok, tapi di
rumah Kiai. Ia ditempatkan di satu kamar khusus, tidak
memasak sendiri, tapi diurus oleh Kiai.
Saat itu si Kurnia sudah mengenal kawan-kawannya. Oi
antara kawannya ada yang sangat akrab dengan dirinya ber-
nama si Santa. Si Santa adalah seorang anak yang sangat
badung, dan bisa mengambil hati orang. Maka, jadilah ia ikut
kenyang dengan makanan si Kurnia. Malah tidur pun lebih
sering di tempat si Kurnia.
Sedangkan belajarnya malas. Setelah baru ketahuan
bahwa si Kurnia ini payah luar biasa, tambah-tambah sering
main.
Pada suatu hari, setelah diajari. oleh gurunya, dia lang-
sung ke luar dari pondok bersama si Santa, maksud mereka
akan bermain.
Kata si Santa, "Jang, kamu ada uang? Nanti saya
ganti."
"Punya," jawab si Kurnia palos.
"Nah, kebetulan. Uang kita pakai centring (lotre ber-
gambar uang logam) di Kampung Garduh," kata si Santa.
Kurnia; "Centring itu, apa?"
"Sst! Kita lihat saja nanti, pokoknya asyik," jawab si
Santa.
Singkatnya, bermain centringlah si Santa dengan anak-
anak Garduh, sedangkan si Kurnia hanya menyaksikan.
Kebetulan, saat itu, si Santa sedang mujur dan menang