Page 12 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 12

SITUASI  Jakarta  tidak  menentu.  Kebenaran  dan  desas-desus  berkelindan
               satu sama lain. Kempetai, polisi militer Jepang, mengintai di mana-mana.
               Para  pemuda  bergerak  di  bawah  tanah,  bersembunyi  dari  satu  rumah  ke
               rumah  lain.  Usaha  Tan  Malaka  menjalin  kontak  dengan  pemuda  tak
               kesampaian.

               Kesulitan  Tan  bertambah  karena  kehadirannya  tempo  hari  di  rumah
               Sukarni menyebar dan menjadi pergunjingan. Para pemuda bingung siapa
               sebenarnya Ilyas Hussein. Karena itu para pemuda jaga jarak bila Hussein
               muncul.

               Peluang  Tan  menjalin  kontak  kian  teruk  karena  sikap  hati-hatinya  yang
               berlebihan. Sebagai bekas orang buangan dan lama hidup dalam pelarian,
               Hussein merasa di bawah bayang-bayang penangkapan.

               Tan akhirnya berhasil menemui Sukarni di rumahnya pada 14 Agustus sore.
               Ia  mengusulkan  agar  massa  pemuda  dikerahkan.  Tapi  Sukarni  sibuk.  Di
               rumah  itu  banyak  orang  keluar-masuk.  Banyak  pula  hal  yang
               disembunyikannya, termasuk berita takluknya Jepang.

               Ia juga khawatir rumahnya digerebek Kempetai. Itu sebabnya, Sukarni pergi
               meninggalkan Hussein. Seperti sebelumnya, ia diminta menunggu di kamar
               belakang. Kali ini bersama dua orang yang tak dikenal.

               Salah satunya Khalid Rasyidi, aktivis pemuda Menteng 31. Menurut Khalid,
               Hussein sempat bertanya di mana tempat penyimpanan senjata Jepang. "Ia
               menganjurkan      perampasan      senjata   dalam     rangka    perjuangan
               kemerdekaan,"  kata  Khalid  dalam  ceramah  di  Gedung  Kebangkitan
               Nasional, Agustus 1978.

               Khalid juga yakin, Sukarni sudah tahu bahwa Hussein tak lain Tan Malaka.
               Soalnya, sebelum Khalid diminta menemui utusan Banten itu, Sukarni agak
               lama  menunjukkan  foto  lama  orang-orang  pergerakan.  "Di  antaranya  foto
               Tan Malaka waktu masih muda," kata Khalid. Poeze menyangsikan hal itu.
               Menurut dia, Sukarni hanya menduga-duga.

               Malam  itu  Sukarni  sempat  pulang.  Tapi  setelah  itu  menghilang.  Hussein
               besoknya berusaha menemui Chaerul Saleh di Jalan Pegangsaan Barat 30,
               tapi Chaerul tidak ada di rumah. Karena di sepanjang jalan santer terdengar
               kabar Jepang  menyerah  perang,  Hussein  kembali  ke  rumah Sukarni.  Tapi
               usahanya sia-sia.

               Hussein tidak tahu, Sukarni dan Chaerul akan menculik Soekarno-Hatta ke
               Rengasdengklok.  Aksi  itu  dilakukan  karena  Soekarno-Hatta  ngotot
               proklamasi  dilakukan  melalui  Panitia  Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia.
               Sedangkan  pemuda  ingin  merdeka  tanpa  campur  tangan  Jepang.  Setelah


                                                   10
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17