Page 16 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 16

Sementara sidang kabinet pagi itu terbelah. Sebagian menteri setuju hadir
               di  Ikada.  Sedangkan  yang  menolak  takut  ada  pertumpahan  darah.  Rapat
               berjalan  alot.  Pukul  empat  sore,  Soekarno  memutuskan  datang
               menenteramkan rakyat yang sudah menunggu berjam-jam. "Saya tidak akan
               memaksa. Menteri yang mau tinggal di rumah silakan," katanya.

               Rombongan  Soekarno-Hatta  pergi  menuju  Ikada.  Poeze  menduga,  Tan
               Malaka ikut dalam rombongan. "Ia satu-satunya yang memakai topi, jalan
               berdampingan dengan Soekarno menuju podium," kata Poeze.

               Di  mimbar  Soekarno  berpidato  lima  menit.  Suaranya  lunak.  Ia  meminta
               rakyat  tetap  tenang  dan  percaya  pada  pemerintah,  yang  akan
               mempertahankan  proklamasi.  Massa  diminta  pulang.  Setelah  itu,  barisan
               bubar meninggalkan lapangan.

               Hasil  demonstrasi  itu  menyesakkan  Tan.  Pidato  itu,  katanya,  tidak
               menggemborkan semangat berjuang. "Tidak mencerminkan massa aksi dari
               rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat."






























                                                   14
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21