Page 13 - untitled137.tif
P. 13

6










                 2. KUNJUNGAN  SEORANG COMBLANG






                Nama istri  Pak Elom adalah  Nyi Sulbiah, tapi ia cukup
          dipangil Ambu Elom saja. Kedua anaknya, Neng Elom, anak
          perempuannya  dan  anak  laki-lakinya  Ujang  Sandi,  cukup
          mereka  sayangi.  Neng  Elom  semakin  besar,  semakin  me-
          nunjukkan  rupa  yang  cantik.  Kulit  kuning  bersih  seperti
          pisang  emas  dengan  tubuh  tinggi  langsing.  Tindak-tanduk
          dan gerak-geriknya tak seperti orang desa kebanyakan. Hal
          itu  berkat  mencontoh  perilaku  para  tetangganya  yang  ke-
          turunan  menak atau  bangsawan.
               Waktu  itu,  Neng  Elom  sedang  menjadi  bahan  pem-
          bicaraan di seluruh kampung. Apalagi anak-anak bujangnya,
          setiap sore, mereka berlomba bersolek untuk memikat Neng
          Elom. Umur Neng Elom sudah enam belas tahun, lagi masa
          genit-genit-nya  kata  orang  Jakarta  sekarang.  Kegembiraan
          orang  tuanya  sudah  tak  ada  bandingannya,  menyaksikan
          anak gadisnya tumbuh demikian cepat.  Berkah Tuhan juga,
          semakin hari semakin dewasa dan cantik.
               Pada suatu malam selepas lsa, Bapak Elom sekeluarga
          sedang  berkumpul,  lagi  asyik  merubungi  lampu  ajug  di
          tengah rumah. Si bapak sibuk menganyam jala ikan. lstrinya
          menginang  sambil  mencari  kutu  di  rambut  Neng  Elom.  Si
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18