Page 28 - untitled137.tif
P. 28
21
4. UANG PENGIKAT DIAMBIL LAGI
Haji Said menerima kabar bahwa Neng Elom pujaannya
meninggal, penyesalanlah yang ditanggungnya karena batal
menyuntingnya. Besoknya, ia menjemput Bang Emad dan
mengajak ke tempat Pak Elom.
Ketika Haji Said datang di tempat Bapak Elom, tuan
rumah terlihat sedang duduk berhadap-hadapan dengan
istrinya. Roman mukanya tampak menanggung susah. Ketika
tamu masuk, Ambu Elom cepat menggelar tikar.
Duduklah Haji Said, ia lantas bersama Bang Emad
menyalami tuan rumah bergantian.
Kata Haji Said, "Mohon dimaafkan saja, saya kemarin
tak bisa datang lantaran ada halangan."
"Hal itu sudah kami maafkan jauh-jauh sebelumnya,"
jawab Pak Elom.
"Eu ... , memang jodo, pati, dan rezeki tak gampang di-
pastikan. Hal itu jangan menjadi pikiran, bebaskan saja, dan
relakan dengan iklaskan. Buang segala kerumitan yang pelik-
pelik itu. Hanya itu pesan dari saya," pesan Haji Said.
Jawab Pak Elom, "Terima kasih, Pak Haji telah
mengingatkan. Semoga, kami cepat melupakan."
"Sakitnya maag?" tanya Haji Said.