Page 65 - untitled137.tif
P. 65

58

              Saat  mencium  bahaya,  larilah  Bung  Santri  secepat-
        cepatnya.  Karena  yang  mengepung  itu  tidak  dengan  se-
        sungguhnya,  selamatlah  Bung  Santri.  Kurnia  berlari  ke
        selatan,  para pengepung ke utara.
              Esoknya,    datanglah     Ki   Suli--kawannya  Juragan
        Pangsiun juga--ke hadapan Kurnia memberi tahukan bahwa
        Kurnia akan didakwa oleh Juragan Wadana pangsiun, sebab
        sudah berani mengganggu putrinya. Malah gelang dan peniti
        sudah dirampas berikut suratnya sebagai barang  bukti.
              Ki  Suli itu,  masih suruhannya Wasita juga.
              Kata Ki  Suli,  "Sebenarnya saya  kasihan sama kamu."
              Selagi begitu,  muncullah Wasita.
             "Ada apa ini, kelihatannya serius benar?" katanya .pura-
        pura.
              Maka diceritakanlah oleh Kurnia sebagaimana perkata-
        an Ki  Suli tadi.
             Ki  Suli  mendapat  kedipan  mata  dari  Wasita,  supaya
        pulang,  setelah memahami itu,  pulanglah Suli.
             "Perkara  ini  bakal  susah.  Keputusannya  mungkin  di
        Pengadilan  Negeri  Bandung.  Dan  Agus  diancam  hukuman
        lirT)a  tahun  dibuang  keluar  Pulau  Jawa,  sebab  melanggar
        aturan Gangguan Umum pasal168 tahun 1917. Dan kenapa
        malam  itu,  kata  Enden  ditunggu-tunggu  sampai  pukul  dua,
        enggak  nongol-nongol.  Dia  hanya  mendengar  ada  penge-
        pungan rna ling pad a pukul dua bel as," papar Wasita dengan
        mimik seolah tanpa dosa.
             "Kan  saya  yang  dikepung  itu,  untungnya  enggak  ke-
        tangkap," kata Kurnia.
             Tanya  Wasita  pura-pura  kaget,  "Ya  kenapa?  Disuruh
        pukul satu malah datang pukul dua belas. Ah, memang sial!"
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70