Page 27 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 27

n
                                      a
                                      a
                                     n
                                   i
                                   o
                                   o
                                       l
                                         s
                                          m
                                          m
                                         s
                                       l
                                        i
                                        i
                                   i
                            a
                             :
                             :
                            a
                         a
                          k
                          k

                                a
                                  s
                                  s
                                a

                              N
                              N
                                                        M
                                                        M
                                                          a

                                                      g
                                                      g

                                                          a
                                                              i
                                                              i
                                                              s
                                                            x
                                                           r
                                                           r
                                                            x
                                                    n
                                              S
                                              S
                                               e

                                            e
                                            e

                                               e
                                                   a
                                                   a
                                                    n
                                                  r
                                                 o
                                                 o
                                                  r
                         a
                 a
                   n
                   n
                 a
               Tan Malaka: Nasionalisme Seorang Marxis
               T T
               Tan Malaka: Nasionalisme Seorang Marxiss

                       a
                        l
                        l
                       a

                     M
                     M

               Ignas Kleden
               Sosiolog, Ketua Komunitas Indonesia untuk Demokrasi

               TAN  Malaka  meninggal  pada  usia  52  tahun.  Setengah  dari  usia  itu
               dilewatkannya di luar negeri: enam tahun belajar di Negeri Belanda dan 20
               tahun  mengembara  dalam  pelarian  politik  mengelilingi  hampir  separuh
               dunia. Pelarian politiknya dimulai di Amsterdam dan Rotterdam pada 1922,
               diteruskan  ke  Berlin,  berlanjut  ke  Moskow,  Kanton,  Hong  Kong,  Manila,
               Shanghai, Amoy,  dan beberapa  desa  di pedalaman  Tiongkok,  sebelum  dia
               menyelundup  ke  Rangoon,  Singapura,  Penang,  dan  kembali  ke  Indonesia.
               Seluruhnya berlangsung antara 1922 dan 1942 dengan masa pelarian yang
               paling lama di Tiongkok.

               Selama  masa  itu,  dia  menggunakan  13  alamat  rahasia  dan  sekurangnya
               tujuh  nama  samaran.  Di  Manila  dia  dikenal  sebagai  Elias  Fuentes  dan
               Estahislau Rivera, sedangkan di Filipina Selatan dia menjadi Hasan Gozali.
               Di  Shanghai  dan  Amoy  dia  adalah  Ossario,  wartawan  Filipina.  Ketika
               menyelundup ke Burma, dia mengubah namanya menjadi Oong Soong Lee,
               orang  Cina  kelahiran  Hawaii.  Di  Singapura,  ketika  menjadi  guru  bahasa
               Inggris di sekolah menengah atas, dia bernama Tan Ho Seng. Setelah masuk
               kembali  ke  Indonesia,  dia  bekerja  di  pertambangan  Bayah,  Banten,  dan
               menjadi Ilyas Hussein.

               Pelarian  dan  penyamaran  itu  dimungkinkan,  salah  satunya,  karena  dia
               menguasai  bahasa-bahasa  setempat  dengan  baik.  Ketika  dia  ditangkap  di
               Manila pada Agustus 1927, koran Amerika, Manila Bulletin, menulis, "Tan
               Malaka,  seorang  Bolsyewik  Jawa,  ditangkap.  Dia  berbicara  bermacam-
               macam bahasa: Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Tagalog, Tionghoa, dan
               Melayu."  Dalam  pelarian  itu,  bermacam-macam  pekerjaan  sudah
               dilakukannya.

               Di  Amsterdam  dan  Rotterdam  dia  berkampanye  untuk  partai  komunis
               Belanda  pada  waktu  diadakan  pemilu  legislatif  dan  ditempatkan  pada
               urutan  ketiga.  Di  Moskow  dia  menjadi  pejabat  Komintern  dengan  tugas
               mengawasi  perkembangan  partai  komunis  di  negara-negara  Selatan,  yang
               mencakup  Burma,  Siam,  Annam,  Filipina,  dan  Indonesia.  Di  Kanton  dia
               menerbitkan majalah berbahasa Inggris, The Dawn. Di Manila dia menjadi
               kontributor  untuk  koran  El  Debate.  Di  Amoy  dia  mendirikan  Foreign
               Languages School yang mendapat banyak peminat dan memberinya cukup
               uang. Di Singapura dia menjadi guru bahasa Inggris di sekolah menengah
               atas walau tanpa ijazah.

               Sebelum dibuang ke luar negeri, dia dipenjarakan tiga kali oleh pemerintah
               kolonial,  di  Bandung,  Semarang,  dan  Jakarta.  Dalam  pelariannya  ke  luar
               negeri,  dia  dipenjarakan  di  Manila  dan  Hong  Kong.  Setelah  kembali  ke
                                                   25
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32