Page 88 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 88

pada  kelompok  "kolaborator",  terlebih  pada  kelompok  "bawah  tanah"
               pimpinan Sjahrir.

               Aktor-aktor  utama  di  panggung  politik  Indonesia  pada  masa-masa  awal
               kemerdekaan  telah  terisi  oleh  mereka  yang  datang  dari  dua  atau  tiga
               generasi  di  bawahnya.  Kemunculan  Tan  Malaka  yang  tiba-tiba  di  masa-
               masa awal kemerdekaan, legenda, bahkan mitos tentang kehebatannya, dan
               karier  politik  di  masa  lalu  yang  cemerlang  tak  banyak  membantunya
               memenangi pertarungan politik di era revolusi.

               Pembungkaman  Tan  Malaka,  menurut  Ben  Anderson,  telah  mengakhiri
               setiap  harapan  yang  pernah  ada  bahwa  Indonesia  akan  memilih  jalan
               perjuangan daripada jalan diplomasi. Tan Malaka menawarkan sebuah jalan
               Merdeka  100  Persen,  tapi  itu  mustahil  terjadi  dalam  gelombang  revolusi
               yang dahsyat saat itu. Dan hanya ia sendiri yang tahu betul apa yang harus
               dilakukannya untuk mewujudkan cita-cita itu.

               Kalau  kesuksesan  berpolitik  diukur  dari  seberapa  besar  kekuasaan  yang
               diperoleh,  bukan  di  sana  tempat  Tan  Malaka.  Bukan  pula  pada  pelajaran
               sejarah  di  sekolah-sekolah  yang  tak  mencantumkan  namanya,  kendati  dia
               pahlawan nasional yang dikukuhkan melalui Keputusan Presiden Nomor 53
               Tahun 1963.

               Kesuksesan Tan Malaka terletak pada sikap konsisten dalam berpolitik dan
               orisinalitas  pemikirannya  yang  berpihak  kepada  rakyat.  Pentingnya  ilmu
               pengetahuan untuk membangun masyarakat, seperti yang ditulisnya dalam
               Madilog dan beberapa brosurnya yang menganjurkan kemandirian bangsa,
               menjadi relevan bila melihat kondisi bangsa dewasa ini.




















                                                   86
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93