Page 85 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 85

l
                                          a
                                            a
                                           l
                                        d

                                          a
                                        d
                                                 A

                                                   r
                                                 A
                                             m
                                            a

                                             m
                                o
                               e
                                  r
                                o
                              s
                            e
                               e
                              s
                                      g
                                    n

                                      g
                                   a
                                  r
                                    n
                                   a
                                                   r
                                                                    v
                                                                   e
                                                                      o
                                                                    v
                                                                 R

                                                                   e
                                                                 R
                                                                          s
                                                                        u
                                                                           i
                                                                          s
                                                                       l
                                                                      o
                                                                        u
                                                                       l


                                                        U
                                                        U
                                                    u
                                                    u
                                                      s
                                                      s
                                                               a
                                                            m

                                                               a
                                                          t
                                                          t
                                                            m
                                                           a
                            e
                   u
                  u
                    k
                    k
                B
               ( (
               (Bukan) Seseorang dalam Arus Utama Revolusi
                B
               (Bukan) Seseorang dalam Arus Utaama Revolusii
                      a


                           S
                           S
                         )
                       n
                      a
                         )
                       n


               Bonnie Triyana
               Sejarawan-cum-wartawan

               TAN  Malaka  adalah  legenda.  Pada  1950-an,  di  berbagai  kota  dan  desa  di
               Minangkabau,  setiap  orang  tua  menceritakan  kepada  anak-anaknya
               kehebatan  Tan  Malaka,  yang  konon  bisa  menghilang  secara  gaib  dan
               berpindah dari satu tempat ke tempat lain, yang jaraknya terpaut ratusan
               kilometer, hanya dalam satu kedipan mata.

               Mitos  yang  hadir  di  tengah  masyarakat  itu  tak  lain  karena  "riwayat
               hidupnya bagaikan cerita detektif yang penuh ketegangan," kata Dr Alfian
               dalam tulisannya, "Tan Malaka Pejuang Revolusioner yang Kesepian". Matu
               Mona  alias  Hasbullah  Parinduri  meminjam  sosok  Tan  Malaka  untuk
               karakter  Pacar  Merah  dalam  roman  Pacar  Merah.  Muhammad  Yamin
               menyebutnya sebagai Bapak Republik Indonesia yang dipersamakan dengan
               Washington  yang  merancang  Republik  Amerika  Serikat  jauh  sebelum
               merdeka, atau dengan Rizal-Bonifacio yang meramalkan berdirinya Filipina
               sebelum  revolusi  terjadi.  Rudolf  Mrazek  menyebut  Tan  Malaka  sebagai
               manusia komplet. Ia begitu hebat: pemikir yang cerdas dan aktivis politik
               yang lincah.

               Dengan  sederet  puja-puji  itu,  kenapa  justru  ia  tidak  mendapat  posisi
               penting di republik ini?

               Setelah  melalui  20  tahun  masa  pengasingan  di  luar  negeri,  Tan  Malaka
               memasuki  kembali  gelanggang  politik  saat  situasi  Republik  tak  menentu
               dan nasib para pemimpinnya di ujung tanduk. Soekarno dan Hatta disebut-
               sebut akan diadili oleh Sekutu dengan tuduhan penjahat perang kolaborator
               Jepang.  Ketangkasan  dalam  mengatur  strategi  berpolitik  telah  membuat
               Soekarno  terkesan  dan  menunjuk  Tan  Malaka  sebagai  pengganti  presiden
               apabila sesuatu terjadi pada Soekarno. Kecurigaan untuk menerima kembali
               Tan Malaka dalam percaturan politik Republik ditunjukkan oleh sikap Hatta
               yang mendesak Soekarno menambah tiga orang lain dalam testamen politik
               itu: Sjahrir, Wongsonegoro, dan Iwa Koesoema Soemantri.

               Ada dua kesempatan emas untuk tampil di panggung politik yang kemudian
               ditolaknya.  Tan  Malaka  menolak  tawaran  Soekarno  untuk  sebuah  jabatan
               tak  resmi  di  luar  kabinet  pertama  yang  telah  dilantik  pada  4  September
               1945. Pertimbangannya, status pemerintahan Republik masih belum jelas,
               masih berkolaborasi dengan Jepang. Kedua, menurut versi Tan Malaka, ia
               menolak  tawaran  Sjahrir  cum  suis  untuk  menjadi  Ketua  Partai  Sosialis
               dengan  alasan  "tidak  ingin  menjadi  teman  separtai  kaum  sosialis,  yang
               kebanyakan  masih  mau  berkompromi  dengan  kapitalis-imperialis  itu".  Ia
                                                   83
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90