Page 58 - untitled137.tif
P. 58
51
serta terus akhirnya Enden beramanat, ingin dibelikan gelang
emas sepasang bikinan toko Rich & Co.
Kurnia yang mendengar kata-kata Wasita demikian,
semangatnya kontan terbang, saking gembiranya. Dasar
orang tak bersekolah, mendengar kata-kata manis tak dipikir
panjang, Jangsung percaya begitu saja. Dia tak tahu bahwa
bila tidak diperhitungkan, gula akan menindih semut.
"Mang, terima kasih sudah menyampaikan pesan
Enden. Kalau hanya itu, tak seberapa. Tak akan sampai
menjual sawah sebahu. Berapa harga gelang itu?" tanya
Kurnia.
"Juragan Wedana dulu membelinya Rp12 juta," sahut
Wasita.
"Terima ini uang Rp1 2,5 juta buat membeli gelang itu
sekalian ongkos jalannya. Bagusnya Emang yang membeli-
nya, supaya tak tertipu," pesan Kurnia.
Uang sudah diterima Wasita, ia terus pulang sambil
tertawa dalam hati. Sebelum pergi, ia berkata, "Emang
berangkat ke Bandung itu nanti subuh. Ujang harus percaya,
si bung a pujaan itu tak akan sampai tidak didapatkan."
Ringkas cerita, subuh Wasita berangkat, duhur ia
sampai. Di Bandung ia terus ke Pasar Baru untuk membeli
sepasang gelang kuningan seharga Rp200 ribu. Terus
dibelinya segala macam makanan dan sembako, pulangnya
naik kahar. lstrinya yang melihat kedatangan suaminya
belanja banyak-banyak, senang benar hatinya.
Sore-sore menjelang Magrib Wasita mengunjungi
Kurnia. Kurnia yang melihat kedatangan Wasita langsung
menyambut dan mempersilakannya.
"Wah-wah! Kalau bukan Emang yang beli, takkan di-