Page 48 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 48

rakyat  semakin  banyak.  Apalagi  setelah  alumni  sekolah  rakyat  Semarang
               bertebaran  di  kota-kota  besar  Jawa.  Menurut  Tan,  para  murid,  dengan
               celana  merah  dan  lagu  internasionalnya,  laksana  ahli  peniup  suling  Kota
               Hermelin.  Inilah  dongeng  yang  mengisahkan  seorang  peniup  suling  yang
               mampu  menyihir  hewan  dan  anak-anak  dengan  serulingnya,  sehingga
               mereka terus mengikuti sang peniup seruling.

               Encyclopaedie  van  ned  oostindie  VI  suplement  menulis,  sekolah  rakyat
               model  Tan  Malaka  ini  lantas  bermunculan.  "Di  antara  pekerjaan  murid
               termasuk  juga  pembentukan  barisan  (Barisan  Muda,  Sarikat  Pemuda,
               Kepanduan)  satu  dan  lainnya  cocok  dengan  sistem  Komintern."
               Ensiklopedia ini juga mencatat adanya kursus kilat membentuk propagandis
               yang aktif, yang kemudian menjadi kader organisasi.

               Sayang,  Tan  Malaka  tidak  menyaksikan  kemajuan  sekolah  rakyat  yang
               dibangunnya.  Pada  2  Maret  1922,  pemerintah  kolonial  Belanda
               menangkapnya di Bandung setelah terjadi pemogokan buruh pelabuhan dan
               minyak.  Para  buruh  tersebut  tergabung  dalam  Vaksentral-Revolusioner,
               tempat  Tan  menjadi  wakil  ketua.  Pencipta  "sang  peniup  suling"  ini  pun
               dibuang ke Nederland.




























                                                   46
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53