Page 53 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 53

e
                                r
                                r
                             b
                             b
                               e
                                   n
                                    t
                                    t
                                 o
                                 o
                                   n
                           m
                       s
                       s


                     V
                     V
                          e
                          e
                           m

                        P
                        P
                                               6
                                                -
                                                 1
                                            9
                                             2
                                             2
                                                    2
                                                    2
                                                     7
                                                 1
                                                  9
                                                  9
                                            9
                                      k
                                       a
                                       a
                                     a
                                     a
                                      k

                                           1
                                           1
                                         n
                                         n


               Tan Vs Pemberontakan 19266--19277
               T T
               Tan Vs Pemberontakan 1926-1927
                 a
                   n
                   n
                 a

               Mestika Zed
               Sejarawan Universitas Negeri Padang

               DI  pagi  buta  yang  becek,  awal  1927,  kaum  pemberontak  di
               Silungkang,  Sumatera  Barat,  akhirnya  mengikuti  jejak  rekan-rekan
               mereka  di  Banten,  yang  meletuskan  pemberontakan  pada
               pertengahan  November  1926.  Mereka  menyerang  kedudukan
               pemerintah.

               Sasaran  utama  adalah  menangkap  dan  membunuh  pejabat
               pemerintah,  pejabat  pribumi,  dan  kulit  putih.  Mereka  merusak
               sejumlah  instalasi  publik,  seperti  stasiun  dan  kantor  pos.  Juga
               berencana  membakar  instalasi  tambang  batu  bara  dan  menyerang
               semua simbol rezim kolonial di kota itu.

               Gerakan  pemberontak  itu  dapat  dipatahkan.  Hanya  sebagian  kecil
               sasaran     yang     terpenuhi.    Selebihnya     menyisakan      prahara
               berkepanjangan.  Sampai  12  Januari  1927,  lebih  dari  1.300  orang
               ditangkap. Ratusan bom dan senjata api disita. Kebanyakan mereka
               dibuang  ke  luar  Sumatera  Barat,  termasuk  ke  Digul.  Ada  pula  yang
               dihukum gantung.

               Pemberontakan  yang  gagal  di  dua  tempat  (Banten  dan  Sumatera
               Barat)  pada  1926-1927  itu  cukup  mengguncang  rezim  kolonial  di
               Batavia.  Mereka  pun  memburu  pemimpin  PKI  dan  onderbouw-nya,
               juga  kaum  pergerakan  secara  keseluruhan.  Sejak  itu  penguasa
               kolonial  bertindak  bengis  dan  makin  represif.  Setiap  anasir
               pergerakan nasional ditindas, dan partai-partai politik yang tak mau
               bekerja sama dengan pemerintah dilarang. Proses ini berjalan sampai
               akhir 1930-an.

               Orang-orang  PKI  menuduh  Tan  Malaka  sebagai  biang  penyebab
               kegagalan pemberontakan. Ia dimusuhi dan dicap pengkhianat partai,
               Trotsky-nya  Indonesia.  Padahal,  sejak  semula  Tan  bukan  saja  tak
               setuju, melainkan juga berupaya mencegah rencana pemberontakan
               yang dirancang oleh kelompok Prambanan itu. Kelompok ini terdiri
               atas  tokoh  terkemuka  PKI  seperti  Semaun  (1899-1971),  Alimin
               Prawirodirdjo (1889-1964), Musso (1897-1948), dan Darsono (1897-
               ?),  yang  mendeklarasikan  rencana  pemberontakan  di  Prambanan,
               Solo, awal 1926.

                                                   51
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58