Page 60 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 60

l
                                l

                             w
                               a
                               a

                                   e
                                     p
                                     p
                                  R
                                  R
                                   e
                             w
                       g
                       g
                        a
                     g
                      a
                      a
                        a

                           A
                           A
                          s
                          s

                                      u
                                                o
                                                  n
                                                  n
                                             n
                                               d
                                                o
                                                   e
                                                      i
                                                      i
                                                      a
                                                   e
                                                     s
                                                     s
                                             n
                                         l
                                         l
                                          i
                                      u
                                        b
                                        b
                                          i

                                            I
                                            I
                                          k
                                          k

                     g
               Penggagas Awal Republik Inddonesiaa
                 e
               Penggagas Awal Republik Indonesia
               P P
                 e
                    g
                    g
                  n
                  n


               BERKELANA sebagai orang buangan di saat rekan-rekannya di Tanah Air
               berjuang  melawan  imperialis  membuat  Ibrahim  Datuk  Tan  Malaka
               nelangsa.  Ia  kian  kesal  ketika  permohonannya  untuk  kembali  ke  Jawa
               ditolak  Gubernur  Jenderal  Hindia  Belanda  Dick  Fock.  Padahal
               keinginannya mengabdi kepada partai dan rakyat begitu menggebu-gebu.

               Maka, di sela-sela tugasnya sebagai agen Komintern di Tiongkok, Tan pun
               menulis  sebuah  brosur  panjang:  Naar  de  Republiek  Indonesia  (Menuju
               Republik  Indonesia).  Dalam  kata  pengantar,  dia  menulis:  "Jiwa  saya  dari
               sini  dapat  menghubungi  golongan  terpelajar  (intelektuil)  dari  penduduk
               Indonesia dengan buku ini sebagai alat."

               Naar  de  Republiek  terbit  di  Kanton  pada  April  1925.  Tak  jelas  berapa
               eksemplar brosur ini dicetak. Yang pasti, cuma beberapa buah yang berhasil
               masuk ke Indonesia. Tan kembali mencetak tulisan panjang itu ketika dia
               berada  di  Filipina  pada  Desember  1925.  Cetakan  kedua  inilah  yang
               kemudian menyebar luas melalui jaringan Perhimpunan Pelajar Indonesia.
               Para  pemuda  bahkan  mengetik  ulang  buku  ini-setiap  kali  dengan  karbon
               rangkap tujuh.

               Para pemimpin perjuangan, termasuk Bung Karno yang kala itu memimpin
               Klub  Debat  Bandung,  membaca  buku  Tan.  "Bung  Karno  selalu
               membawanya,"  kata  Sayuti  Melik,  seperti  dikutip  Hadidjojo  Nitimihardjo
               dalam pengantar edisi terjemahan Naar de Republiek.

               Buku kecil ini terdiri atas tiga bab, masing-masing mengulas situasi politik
               dunia, kondisi Indonesia, dan garis perjuangan Partai Komunis Indonesia.
               Pada  subbab  terakhir,  "Halilintar  Membersihkan  Udara",  Tan  mengecam
               kaum  terpelajar  Indonesia  yang,  menurut  dia,  masa  bodoh  dengan
               perjuangan kemerdekaan. Tulisnya: "Kepada kaum intelek kita seruhkan....
               Tak  terdengarkah  olehmu,  teriakan  massa  Indonesia  untuk  kemerdekaan
               yang senantiasa menjadi semakin keras?"

               Bukan  cuma  Soekarno  yang  selalu  membawa-bawa  Naar  ke  mana-mana,
               Muhammad  Yamin  juga  memuja  Tan.  Bagi  Yamin-yang  kemudian
               bergabung  dengan  Tan  dalam  kelompok  Persatuan  Perjuangan-Tan  tak
               ubahnya  Bapak  Bangsa  Amerika  Serikat,  Thomas  Jefferson  dan  George
               Washington: merancangkan Republik sebelum kemerdekaannya tercapai.





                                                   58
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65