Page 63 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 63

Tan pun pergi, meski berat hati. "Karena membawa-bawa orang-orang yang
               memberi  pertolongan  dengan  ikhlas  dan  maksud  baik,  saya  mengalah,"
               katanya. Tak kurang dari Emilio Aguinaldo, pemimpin pemberontakan 1898
               yang  kemudian  didaulat  menjadi  Presiden  Filipina  pertama,  ikut
               menyatakan  Tan  sebagai  "seorang  patriot,  pemimpin  besar  revolusioner,
               yang layak mendapat suaka".

               Seperti  diungkapkan  Quezon  kepada  Yamin,  para  pendukung  Tan  ini
               kemudian  memberinya  sangu  3.000  dolar  untuk  menempuh  perjalanan
               menuju Amoy (Xiemen). Quezon mengatakan rakyat Filipina sangat hormat
               terhadapnya.

               "Waktu dia akan ke pelabuhan, dia melewati patung Jose Rizal. Hati sangat
               terharu melihat dua orang pahlawan: yang satu patung telah menjadi batu,
               yang  lain  masih  hidup  berjiwa.  Dua  orang  pahlawan  kemerdekaan;
               pahlawan  tuan-tuan  dan  pahlawan  kami.  Sungguhlah  tuan  kaya!  Jadi
               bukakan  pintu  dan  jendela  supaya  penganjur  masuk  dari  luar!"  Manuel
               Quezon berseru-seru.






























                                                   61
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68