Page 69 - TAN MALAKA- Bapak Republik Yang Di Lupakan
P. 69

d
                          a
                         d


                           a
                             i

                             i
                            r
                            r
                  a
                  a
                                               k
                                               k
                                                i
                    c
                      n
                      n
                     a
                    c
                     a

                                          S

                                        h
                                        h
                                          S
                                             l
                                              i
                                             l
                                            u
                                            u
                                e
                                 e
                               L

                               L
                                  m
                                      a
                                      a
                                     b
                                  m
                                     b
                                              i
               Macan dari Lembah Suliki
               M M
               Macan dari Lembah Sulikii


               Sejak kecil dia adalah si badung yang gandrung tantangan sampai mendapat
               julukan si Macan. Hidup sang Macan ternyata sunyi dari romansa. Tiga kali
               jatuh  cinta,  semuanya  pupus  di  tengah  jalan:  Tan  tidak  pernah  menikah.
               Perhatiannya hanya untuk perjuangan.

               Si Badung dari Pandan Gadang

               Tan  Malaka  kecil  dikenal  pemberani.  Sering  kena  jewer  puser.  Rajin
               bersembahyang dan hafal Quran.

               HAMPIR dua abad berlalu, rumah gadang di Nagari Pandan Gadang masih
               kukuh  berdiri.  Atap  ijuk  memang  sudah  berganti  seng,  tapi  tiang  kayu
               utama,  dinding,  dan  lantai  tak  tergantikan.  Jendela-jendela  berkaca  patri
               juga sebagian masih terawat. Di teras tertera tulisan "Tan Malaka". Rumah
               itu terletak seratus meter dari jalan raya yang melintasi Suliki, Payakumbuh,
               120 kilometer timur laut Padang.

               Rumah  ini  tadinya  didiami  keturunan  keluarga  besar  Tan  Malaka.  Tapi,
               sejak Februari 2008, rumah itu beralih fungsi menjadi museum. Buku-buku
               karya Tan dipajang di lemari kaca. Baju adat saat penyematan gelar, tempat
               tidur, dan foto-foto Tan juga ada di situ. "Barang-barang ini dikumpulkan
               oleh  keluarga,"  kata  Hengky  Novaron,  salah  satu  keturunan  yang  kini
               menjadi pemangku gelar Datuk Tan Malaka.

               Hampir  seabad  lampau,  pada  1912,  gelar  Datuk  Tan  Malaka  disematkan
               kepada remaja bernama Ibrahim. Rumah gadang itulah tempat Ibra, begitu
               dia dipanggil, dibesarkan. Sebuah rumah bersejarah karena pernah menjadi
               dapur  umum  pada  masa  perang  Pemerintahan  Revolusioner  Republik
               Indonesia.

               Ibra  dilahirkan  di  sebuah  surau-juga  dijadikan  tempat  tinggal-yang  cuma
               beberapa  langkah  dari  rumah  gadang.  Kini  surau  itu  tidak  ada.  Tanah
               tempat surau itu berdiri telah menjadi sawah.

               Tak  ada  catatan  resmi  dan  meyakinkan  ihwal  tanggal  lahir  Tan  Malaka.
               Satu-satunya penulis yang lengkap menyebut waktu kelahirannya, yakni 2
               Juni  1897,  adalah  Djamaluddin  Tamim,  teman  seperjuangan  Tan,  dalam
               Kematian  Tan  Malaka.  Ayah  Tan,  Rasad,  berasal  dari  puak  Chaniago,
               sedangkan  ibunya,  Sinah,  berpuak  Simabur.  Ibra  adalah  sulung  dari  dua
               bersaudara.  Adiknya  bernama  Kamaruddin,  enam  tahun  lebih  muda
               daripada sang kakak.

                                                   67
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74